Friday, 6 March 2015

Offset Printing VS Digital Printing


 

     Beberapa pertanyaan yang sering ditanyakan oleh pelanggan, antara lain: apa bedanya digital printing dan offset printing? Yang mana yang lebih bagus? dan Bagaimana dengan harganya? Artikel ini bertujuan untuk menjawab ketiga pertanyaan tersebut dan membantu para pembaca untuk memilih antara digital printing dan offset printing.

     Pada dasarnya perbedaan antara digital printing dan offset printing terletak pada cara mencetaknya. Digital printing menggunakan toner, atau pada mesin yang lebih besar menggunakan tinta cair. Hasil cetakan dibuat dengan mencetak langsung pada media yang tersedia baik kertas, karton maupun plastik. Sedangkan pada offset printing hasil cetakan tidak langsung dicetak pada media, melainkan dibentuk terlebih dahulu pada satu plate, yang kemudian digunakan untuk memindahkan gambarnya ke sebuah Rubber Blanket lalu barulah Rubber Blanket tersebut digulirkan pada media cetak, contohnya kertas.

     Bila dibandingkan sebenarnya kedua jenis printing ini sama-sama bagus. Memang dari segi kualitas hasil cetakan mesin offset lebih unggul dalam variasi besar kertas cetakan yang bisa dipilih serta ketajaman hasil cetakan, tetapi hasil cetakan dari mesin digital printing sendiri juga tidak kalah bagus dari hasil cetakan mesin offset; perbedaan ketajaman gambarnya sulit terlihat oleh orang pada umumnya

     Satu hal yang sering, bila tidak selalu ditanyakan adalah harga (tidak perlu dibantah lagi bahwa harga yang ekonomis selalu dicari oleh orang) tetapi yang manakah di antara dua jenis printing ini yang lebih ekonomis? Jawaban dari pertanyaan tersebut bergantung pada jumlah cetakan yang anda inginkan. Pada mesin digital printing harga per lembar cetakan konstan, karena proses mencetak setiap lembarnya sama. Tetapi pada mesin offset ada suatu harga minimum yang harus dibayar, yaitu harga untuk membuat plate dan rubber blanket, yang menjadi dasar cetakan offset. Karena inilah dapat dikatakan apabila cetakan yang ingin dibuat hanya sedikit contohnya 100 lembar, mesin digital lebih efisien karena tidak perlu membuat cetakan dasar. Tetapi bila ingin mencetak dalam jumlah yang lebih banyak contohnya 1000 lembar, mesin offset lebih efisien karena harga per lembarnya lebih murah dibandingkan mesin digital.

     Pada akhirnya perbedaan kualitas cetakan offset dan digital tidak berbeda jauh. Hal terpenting yang perlu dipertimbangkan adalah dari segi efisiensi harga. Bila mencetak dalam jumlah sedikit maka digital printing lebih efisien, sedangkan bila ingin mencetak dalam jumlah banyak maka offset printing lebih efisien. (SB:KDP)

0 comments:

Wednesday, 4 March 2015

MENGHINDARI KESALAHAN CETAK DENGAN MENGETAHUI WARNA RGB & CMYK

 

     Permasalahan yang sering timbul dalam dunia desain grafis adalah ketika desain dihadapkan dengan dunia produksi. Banyak sekali desainer grafis yang handal ilmu desainnya, mahir penguasaan toolnya, namun lemah terhadap pengetahuan dalam bidang produksi. Hal ini menyebabkan hasil akhir produksi dari suatu desain biasanya kurang memuaskan. Masalahnya bisa beragam, namun seringkali ditemukan pada perbedaan hasil dari warna pada proses cetak.

     Permasalahan ini sederhana dan lazim terjadi di dunia percetakan. Diakibatkan dari kurangnya pengetahuan desainer terhadap konsep dasar dan teori warna. Warna dalam dunia percetakan berbeda dengan warna tampilan di monitor. Teori ini dibagi berdasarkan dua model warna : RGB dan CMYK. Perbedaan inilah yang kemudian menyebabkan seringnya terjadi kesalahan atau hasil yang tidak diinginkan dari warna akhir melalui proses cetak.

Adapun perbedaan warna RGB dan CMYK, secara sederhana dapat dijelaskan seperti ini :

     Warna RGB adalah model warna additive yang bertujuan sebagai penginderaan dan presentasi gambar dalam tampilan visual pada peralatan elektronik seperti komputer, televisi dan fotografi. Warna RGB difungsikan untuk tampilan di monitor komputer karena warna latar belakang komputer adalah hitam. Jadi, R = Red (merah) G= Green (hijau) dan B = Blue (biru) sebagai warna dasar difungsikan untuk berbagi intensitas cahaya untuk mencerahkan warna latar belakang yang gelap (hitam).

     Sedangkan CMYK adalah warna yang dikenal dalam proses printing dan percetakan. Terdiri dari C = Cyan, M = Magenta, Y = Yellow, dan K = Black. Warna CMYK digunakan untuk tampil seimbang dengan latar belakang putih dari bahan cetak seperti kertas dan lain-lain.


     Warna RGB biasanya lebih terang dan jelas, biasanya menghasilkan besar kapasitas file yang lebih kecil. Warna RGB sangat cocok untuk presentasi visual dalam tampilan monitor seperti desain halaman web/situs. Ketika suatu karya desain dalam format RGB akan diprint dan melalui suatu proses cetak, maka warna RGB harus dikonversi dahulu kedalam model warna CMYK. Hal ini karena printer dan mesin percetakan hanya mengenal warna CMYK sebagai model warna dari kalibrasi di mesin cetak.

     Sering kali beberapa karya desain yang akan naik cetak masih dalam format RGB, dan ketika dikonversi menjadi CMYK, warna biasanya akan berubah menjadi lebih redup dan tidak secerah warna yang tampil pada model RGB. Solusi dari masalah ini adalah, desainer harus memastikan dulu desainnya tampil dengan warna yang diinginkan dalam format warna CMYK, karena yang akan keluar dari mesin cetak adalah warna dengan model CMYK.

     Beberapa software/aplikasi untuk desain grafis biasanya mengizinkan kita untuk bekerja dengan memilih antara dua model warna (RGB atau CMYK) walaupun dalam beberapa hal, seperti beberapa fungsi dari photoshop tidak akan aktif jika kita bekerja dalam model warna CMYK. Pemilihan model warna biasanya akan tampil ketika kita membuka dokumen baru. Namun, apabila sudah terlanjur bekerja di salah satu model warna dan kita ingin menggantinya, kita bisa menkonversi kembali model warna tersebut.

Berikut beberapa cara konversi model warna dari RGB ke CMYK di beberapa software desain grafis :

Adobe Photoshop
Pada menu bar pilih: Image > Mode > CMYK

Adobe Illustrator
Pada menu bar pilih: File > Document color mode > CMYK color

CorelDRAW
Pilih masing-masing objek yang akan dikonversi. Pilih Fill tool dan klik Fill Color Dialog. Pastikan model warna adalah CMYK. Untuk setiap objek dengan garis/outline : Pilih Outline tool dan klik Outline Color Dialog. Pastikan model warna adalah CMYK.

Microsoft Publisher 2003-2007
Pilih Tools > Commercial Printing Tools > Color Printing, pilih Process Colors (CMYK)

Adobe InDesign
Pilih Window > Swatches dan Window > Color. klik ganda color di Swatches dan ganti color mode ke CMYK dan color type ke Process.

Permasalahan yang sering timbul dalam dunia desain grafis adalah ketika desain dihadapkan dengan dunia produksi. Banyak sekali desainer grafis yang handal ilmu desainnya, mahir penguasaan toolnya, namun lemah terhadap pengetahuan dalam bidang produksi. Hal ini menyebabkan hasil akhir produksi dari suatu desain biasanya kurang memuaskan. Masalahnya bisa beragam, namun seringkali ditemukan pada perbedaan hasil dari warna pada proses cetak.

Permasalahan ini sederhana dan lazim terjadi di dunia percetakan. Diakibatkan dari kurangnya pengetahuan desainer terhadap konsep dasar dan teori warna. Warna dalam dunia percetakan berbeda dengan warna tampilan di monitor. Teori ini dibagi berdasarkan dua model warna : RGB dan CMYK. Perbedaan inilah yang kemudian menyebabkan seringnya terjadi kesalahan atau hasil yang tidak diinginkan dari warna akhir melalui proses cetak.

Adapun perbedaan warna RGB dan CMYK, secara sederhana dapat dijelaskan seperti ini :

Warna RGB adalah model warna additive yang bertujuan sebagai penginderaan dan presentasi gambar dalam tampilan visual pada peralatan elektronik seperti komputer, televisi dan fotografi. Warna RGB difungsikan untuk tampilan di monitor komputer karena warna latar belakang komputer adalah hitam. Jadi, R = Red (merah) G= Green (hijau) dan B = Blue (biru) sebagai warna dasar difungsikan untuk berbagi intensitas cahaya untuk mencerahkan warna latar belakang yang gelap (hitam).

Sedangkan CMYK adalah warna yang dikenal dalam proses printing dan percetakan. Terdiri dari C = Cyan, M = Magenta, Y = Yellow, dan K = Black. Warna CMYK digunakan untuk tampil seimbang dengan latar belakang putih dari bahan cetak seperti kertas dan lain-lain.
- See more at: http://www.desainstudio.com/2010/06/perbedaan-rgb-dan-cmyk-menghindari.html#sthash.sWlLTfoE.dpuf

0 comments: